Sabtu, 08 Januari 2011

Manajemen resiko

Tujuan Pembelajaran manajemen resiko
• Mengerti maksud dan tujuan manajemen resiko
• Mengetahui sistem pengolahan dalam menajemen resiko
• Mengetahui Tahapan dalam pengambilan keputusan
PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO
Manajemen Resiko merupakan kegiatan manajemen yang dilakukan pada tingkatan, tingkat pimpinan pelaksana . yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistimatis atas kerugian kerugian yang mungkin dihadapi oleh badan usaha,akibat suatu resiko serta metode yang paling tepat untuk menaggani kerugian tersebut yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas badan usaha.

DILIHAT DARI DUNIA USAHA MANAJEMEN RESIKO
Merupakan sesuatu hal yang tidak boleh diabaikan bertambah kompleknya kegiatan usaha telah membawa pengaruh pada kebutuhan untuk lebih khusus mempertahankan resiko yang mungki dihadapi. Resiko tersebut muncul karena beberapa factor yang merupakan akses dari usaha kegiatan modern .

FAKTOR – FAKTOR RESIKO YANG MUNCUL ANTARA LAIN
a. Bertambah cepatnya perkembanggan perdagangan internasional serta kegiatan yang bersifat internasional
b. Perkembangan teknologi yang begitu cepat masuk pada aspek kegiatan usaha
c. Perkembangan integrasi organisasi usaha dan kerjasama usaha dengan melahirkan model akusisi serta bentuk integrasi lain
d. Meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap sesuatu yang dihasilkan oleh kegiatan usaha , misalnya polusi, standarisasi produk, tanggung jawab hukum serta aspek-aspek sosial lainnya.

Manajemen Resiko seperti dengan manajemen lain merupakan suatu badan tidak tercapai . karena tidak dimanfaatkanya fasilitas-fasilita yang dimilikinya, terjadinya suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian atau kerusakan. Terhadap resiko- resiko yang mungkin timbul serta segala yang diakibatkannya dan bagaimana cara mengatasinya atau mengeleminir merupakan bagian dari manajemen resiko

Etika Seni dan Etika Ekonomi

Dalam Neo Liberalisme telah tumbuh satu produk baru yang namanya IMAGE. Dan terjadi supply & demand di Image yang membentuk harga melampui nilainya. Pada Produk barang biasanya harga sedikit dibawah nilai dan bedanya tidak jauh. Pada produk image harga jauh melampaui nilai. Apa artinya? Terjadi kebohongan publik yang dipromosikan, di-iklankan menjadi kebenaran yang akhirnya diterima oleh publik bukan karena kebenaran namun karena kekuatan persuasif dari iklan dan di dukung penguasa.

Di Amerika, Gubernur Bank Sentral mempunyai Level yang sama dengan Kepala Pasar Modal. Gubernur Bank Sentral mengatur tingkat suku bunga yang tepat antara sektor rie (uses)l dan sektor moneter (sources). Apa pekerjaan Kepala Pasar Modal? Dia berkreatifitas bagaimana memperjual belikan nilai image yang ada di sektor riel, bukan nilai fundamentalnya. Terjadilah goreng menggoreng surat berharga di Pasar Modal, harga jauh melampaui nilai dan pada saat mereka kembali dari mimpi ke dunia nyata maka terjadilah apa yang dinamakan krisis ketidak mampuan membayar hutang secara masal. Kredit properti di AS mencapai 70% dari total PDB mereka, atau senilai USD 700 Milyar. Dan ini macet masal. Pada saat mimpi yang kebablasan dari Kepala Pasar Modal itu, Gubernur Bank Sentral tidak berani membangunkannya karena pangkatnya selevel dan merasa itu bukan urusannya dan bukan bidangnya. Gubernur sudah menguji akan ada kerusakan sosial tetapi tidak mau berbuat apa-apa karena menurutnya bukan urusannya. Menteri Keuangan juga selevel dengan Kepala Pasar Modal dan juga tidak berbuat apa-apa, sehingga akhirnya hanya Presiden yang bisa membangunkan Kepala Pasar Modal dari Mimpi kebablasan. Namun salah satu pelaku Pasar Modal yang berpengaruh adalah juga kerabat dari Presiden Goerge Bush. Maka terindikasi KKN tingkat tinggi paling super canggih.

Inilah beda kreatifitas seorang ekonom dengan seorang Seniman. Mimpi seorang Seniman menghasilkan kreatifitas yang enak di tonton. Sedangkan mimpi seorang ekonom menghasilkan kreatifitas yang tidak enak ditonton, yakni krisis yang menyebar kemana-mana. Seorang ekonom harus bermimpi sambil sadar dan kontrol diri agar mimpinya tidak jauh dari kenyataan karena dia ada di dimensi kini. Sedangkan seorang Seniman akan melaporkan perjalanan mimpinya yang jauh dari dimensi di sana dan sharing kepada kita tentang keindahan-keindahan yang ditemukannya di dimensi sana.

Maka jika kita mau bermimpi kita harus menjadi seniman, jika kita mau realistis kita harus menjadi pekerja sektor riel salah satunya ekonom. Mimpi yang dialami seniman adalah inspirasi sedangkan mimpi yang dialami para pelaku sektor riel adalah ide. Inspirasi itu dipertontonkan sedangkan ide itu harus di uji. Yang terjadi di krisis sektor mortgage Amerika adalah ide yang dirubah jadi inspirasi dan tidak di uji melainkan dipaksakan untuk keuntungan segelintir pihak yakni para eksekutif Investment Bank.

Kunci dari komunikasi dengan mimpi adalah ETIKA. Sang kunci ETIKA lah yang berperan. ETIKA itu apa? ETIKA adalah TIDAK EGOIS. Kerusakan sosial terjadi pada saat konflik dari orang-orang tidak beretika. Seorang Seniman untuk mengkomunikasikan inspirasinya tidak boleh egois harus mengajak teman-teman sesama seniman lainnya sehingga bisa menjadi orchestra yang indah, atau pameran lukisan bersama akan lebih baik daripada sendirian, atau para penari sendratari dengan iringan gamelan yang kompak saling mengisi. Begitupun Ekonom. Harus bersedia agar idenya di uji jika tidak ingin terjadi kerusakan sosial.

Maka peraturan seperti apapun canggihnya tidak akan berjalan tanpa dukungan ETIKA.

BPS Janjikan Bobot Harga Cabai Dicoret

INILAH.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menjanjikan pemerintah untuk mengkaji ulang (review) bobot harga cabai dalam laju inflasi.

Hal tersebut diungkap Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati ketika ditemui di gedung Kemenkeu, Jumat (7/1). "Akan direview. BPS berjanji untul me-review kembali. Kan begini, bundle of commodity (kelompok komoditas) kan selalu di-review konsistensinya, terus di-review juga, memang layak nggak sih," ungkapnya.

Menurutnya, laju inflasi berdampak cukup besar bagi kesejahteraan masyarakat sehingga BPS sudah seharusnya mengkaji ulang bobot cabai dalam perhitungan inflasi. "Kemarin, saya dengar BPS akan melakukan review mengenai itu. Itu bagus, karena artinya, ini kita bicara soal statistik ya, saya nggak bicara soal inflasi," ujarnya.

Pemerintah berharap, dengan adanya perubahan perhitungan teknis inflasi nantinya akan lebih mencerminkan kondisi kelompok komoditas yang sesungguhnya. "Soal statistik itu kan kalau ada outlayer, data yang tiba-tiba naik tiba-tiba turun kalau kita me-run model, itu bisa membalikan sign. Bisa mengubah tren, perhitungan menjadi tak cukup valid untuk menangkap, bukan soal itu apa pengaruhnya, tapi lebih untuk menunjukkan bahwa bundle of commodity-nya harus mencerminkan," paparnya.

Namun Anny belum bisa menjabarkan, apakah nantinya perhitungan harga cabai atau komoditas pangan lainnya dalam inflasi, akan berupa pengurangan bobotnya atau bahkan dihilangkan sama sekali sebagai bentuk penyesuaian kala harga bergejolak. Pasalnya, hal tersebut adalah kewenangan BPS. "Lho kita kan belum tahu apakah nanti hilang ataukah bobotnya menjadi kecil di dalam inflasi, di dalam model "xx" commodity-nya," ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah berjanji akan menjaga distribusi dan ketersediaan stok komoditas pangan agar harganya stabil. "Kita harus bisa, kalau saya bilang kita harus, kita harus mengendalikan inflasi di 2011. Kita all out," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan akan tetap mempertahankan harga cabe dalam perhitungan inflasi. Namun, bobot volumenya terhadap inflasi akan dikurangi apabila harga menguat. “Gak bisa, gak mungkin BPS abaikan cabe. Inflasi itu kan mengukur spending masyarakat, gak bisa,” tegas Kepala BPS Rusman Heriawan kepada INILAH.COM ketika dikonfirmasi apakah harga cabe akan dicoret dari perhitungan inflasi, Minggu (2/1).

Ia melanjutkan, inflasi mengukur daya belanja masyarakat sehingga dengan mengeluarkan harga cabe sebagai indikator maka akan mengurangi poin daya belanja. Demikian pula apabila harga komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, bawang putih, dan sejeninsya

Pemerintah Cemaskan Kemiskinan Naik

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah was-was kenaikan harga pangan dunia bakal mengerek angka kemiskinan dari 13,3% pada tahun lalu menjadi 14,5% pada tahun ini.

“Masyarakat miskin sangat terpengaruh oleh kenaikan harga bahan pangan karena dua pertiga dari konsumsi mereka adalah pada konsumsi pangan, sementara golongan lain lebih terpengaruh pada keniakan bahan bakar minyak (BBM),” demikian dikutip dalam Bahan Retreat Pangan di Jakarta, Jumat (7/1).

Dalam bahan tersebut diungkapkan ada enam skenario perhitungan dampak kenaikan harga pangan, yang diwakili oleh beras dan cabai, terhadap tingkat kemiskinan. Adapun kurun waktu yang digunakan dalam perhitungan potensi peningkatan tingkat kemiskinan adalah Maret 2010 (13,3%) ke Maret 2011.

Skenario pertama adalah dengan kenaikan harga beras sekitar 21,3% ditambah dengan kenaikan harga cabai 171%, maka kemiskinan angka berada di kisaran 14,5%. Skenario kedua, kenaikan harga beras 14,3% ditambah dengan kenaikan harga cabai 3%, maka kemiskinan akan berada di level 14%.

Skenario ketiga, kenaikan harga beras sebesar 21,3% ditambah dengan kenaikan harga cabai 3%, maka tingkat kemiskinan bergerak menjadi 14,2%. Selanjutnya, skenario keempat adalah kenaikan harga beras 14,3% ditambah kenaikan harga cabai 171%, maka kemiskinan menjadi 14,3%.

Skenario kelima, kenaikan harga beras sebesar 13,1% ditambah kenaikan harga cabai 37%, maka berimplikasi mendongkrak kemiskinan ke level 14% dan skenario terakhir adalah dengan kenaikan harga beras 7,1% dan kenaikan harga cabai 37%, maka kemiskinan naik tipis menjadi 13,8%.

Estimasi tersebut berdasarkan pada realisasi harga pangan pada Desember 2010 dan tren kenaikannya yang diperkirakan masih akan terjadi hingga Maret 2011. Dalam data tersebut dinyatakan bahwa posisi harga beras pada Desember 2010 dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya (year on year) rata-rata naik sebesar 30,8%, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Desember 2009 dari posisi Desember 2008 yang sekitar 6,1%.

Dan pada periode yang sama, kenaikan harga juga terjadi pada jenis komoditas lainnya, antara lain cabe merah naik 101,3%, cabe rawit 140,06%, minyak goreng curah 28,61%, dan gula pasir 9,32%.

Berdasar data tersebut juga diungkapkan bahwa kenaikan harga pangan pada 2010 telah menyumbang inflasi 15,6%, pada 2008 sebesar 20%, dan pada 2006 sebesar 18%.

Dengan demikian pemerintah menyatakan bahwa perlu upaya stabilisasi harga pangan dengan melakukan interfensi menggunakan instrument fiskal dan perdagangan yaitu melakukan impor bagi komoditi yang diperlukan, mengurangi biaya perdagangan dengan menghapus bea masuk, penerapan ‘jalur hijau’ bagi impor komoditi pangan, dan menyederhanakan tata niaga komoditi pangan.

Selanjutnya, melakukan pengamanan pasokan dalam negeri denga n memastikan rencan aproduksi terlaksana dengan baik, serta menyiapkan rencana kontijensi utnuk menghadapi dampak anomali iklim serta meminimumkan dampak gejolak situasi bagi kelompok masyarakat yang paling rentan atau berpendapatan rendah.

Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Armida S Alisjahbana menyatakan, pihaknya masih tetap optimis akan pencapaian target kemiskinan tahun ini. “Kami di Baappenas tetap optimistis bahwa target kemiskinan awal tahun dapat tercapai,” ungkapnya di kantor Kementerian Pertanian, petang ini.

Kenaikan HPP Secara Psikologis Picu Inflasi

Menurut Rusman, tidak ada korelasi langsung bahwa kenaikan HPP akan dongkrak laju inflasi. "Gak ada, gak ada asumsi itu. Karena begini tengkulak akan lebih rajin beli ke petani seolah-olah petani kan tertarik harga HPP, tengkulak akan beli banyak lagi kan. Dampaknya tak langsung, secara psikologisnya tadi. HPP naik, petani merasa membeli di atas HPP, terus tengkulak dia beli di atas itu," ungkapnya di kantor Kementrian Pertanian, Jumat (7/1).

Kendati demikian, ia tidak memungkiri bahwa dampak psikologis yang akan muncul adalah bahwa harga beras akan terseret naik seiring naiknya HPP. "Secara tidak langsung, iya, ya, ya (naik)," ujarnya.

Di sisi lain, kenaikan HPP malah akan memberikan keuntungan bagi petani karena dapat menaikkan tingkat kesejahteraannya, karena selama ini tengkulak lebih sering diuntungkan. "Ya tapi begini ya tpi kan petani juga yang merasakan kalau harga beras naik, petani kan rakyat juga. Dan harga beras naik masih bisa dibeli oleh konsumen secara umum, daya belinya masih cukup kuat. Harga beras naik, ada sisi positifnya sebenarnya. Asal petani ketika menjual harganya jatuh, lalu dibeli tengkulak itu barangkali itu yang dibilang...kurang cantik," pungkasnya.

Dalam Bahan Retreat Pangan di Jakarta, hari ini, kenaikan HPP akan memberi dampak negatif maupun positif. Adapun dampak negatifnya antara lain, akan terjadi kenaikan harga eceran (koefisien transmisi kenaikan HPP ke harga eceran sebesar 0,77%) dan akan berdampak terhadap inflasi dimana bobot beras akan menyumbang 0,35-0,40%. [hid]

Etika ekonomi dalam Memanfaatkan Faktor-faktor Produksi

Etika ekonomi dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi adalah bagaimana cara kita memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaik-sebaiknya agar memberikan keuntungan yang maksimum, namun dengan tidak mengobankan atau merugikan kepentingan orang atau pihak lain yang jauh lebih banyak. Faktor-faktor produksi yang ada harus dikelola dengan baik. Misalnya, faktor produksi tanah, harus selalu dijaga kelestariannya dan disuburkan setiap saat. Air laut, sungai, dan danau harus dijaga kebersihannya agar seluruh ekosistem yang ada dapat terus berfungsi dengan baik. Ikan yang terus hidup dan air yang bersih dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Begitu pula dengan hutan, perpohonan di hutan tetap dijaga kelestariannya. Kita boleh saja melakukan ekploitasi { pemanfaatan } terhadap sumber daya alam, dengan syarat tidak merusak lingkungan dan merugikan orang lain. Selain pemanfaatan sumber daya alam, pemanfaatan juga berlaku bagi sumber daya manusia biasannya dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan kemampuan tenaga kerjanya demi tercapainya tujuan perusahaan. Tenaga kerja tidak bisa bekerja melampaui batas kemampuannya. Modal yang kita miliki juga harus diperlakukan secara efisien, melebihi kebutuhan [ perobosan ]. Kelebihan dana hasil pemenuhan kebutuhan sebaiknya ditabung dalam bentuk barang. Untuk modal dalam bentuk barang, diperhatikan penggunaannya agar selalu berfungsi dengan baik { tetap produktif } dan tahan lama.

Pamor Indonesia Meningkat di Investor Dunia

VIVAnews - Memasuki akhir tahun 2010, Komite Ekonomi Nasional (KEN) membuat review perekonomian Indonesia selama 2010. Menurut KEN, Pemerintah Indonesia telah berhasil menjaga perekonomian stabil meski belum optimal.

Catatan Komite Ekonomi Nasional memperlihatkan keberhasilan Indonesia mengatasi krisis perekonomian global 2008/2009 telah menaikkan pamor Indonesia di mata investor, terutama investor asing.

"Ini bisa terlihat dari kondisi pasar modal Indonesia yang tiba-tiba menjadi menarik perhatian dan masuk dalam radar investor internasional," tulis laporan singkat KEN yang dipublikasikan hari ini, Senin 20 Desember 2010. Tak heran bila kemudian pasar modal di Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, kata KEN, tatkala Indonesia dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan semakin banyak investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia.

Menjelang akhir 2010, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga telah menembus 3500, bahkan pada 19 November 2010 IHSG berhasil naik ke level 3724 atau naik 46,98 persen dibandingkan dengan level terakhir 2009. Kinerja IHSG ini merupakan salah satu yang tertinggi du dunia. Penguatan IHSG terjadi karena dukungan perbaikan ekonomi yang terjadi.

Namun demikian, KEN merekomendasikan kehati-hatian pemerintah diperlukan atas penguatan ini. Tantangan yang perlu dipecahkan saat ini adalah, bagaimana mengalirkan modal asing ini masuk ke sektor produksi atau sektor riil.

Hal yang menguntungkan bagi Indonesia adalah masuknya dana asing, pada November 2010, yield surat utang Indonesia berhasil turun sampai di kisaran 6,44 persen. Rendahnya imbal hasil ini memberikan dampak positif ke pembayaran bunga surat utang baru yang diterbitkan karena lebih murah.

Khusus untuk pertumbuhan kredit investasi, Indonesia pada awal tahun juga ada di kisaran 12 persen. Namun langkah Bank Indonesia selama berjalannya tahun anggaran telah membuahkan hasil. Tercatat pada September 2010 laju pertumbuhan kredit dinilai telah normal dengan porsi pertumbuhan kredit sudah sampai 21,5 persen dengan kredit modal kerja tumbuh sebesar 21 persen dan kredit investasi tumbuh 17,6 persen. Untuk total dana pihak ketiga di perbankan sampai September 2010 tercatat mencapai Rp2.144,1 triliun atau naik 15,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

KEN mencatat memasuki tahun 2010 Indonesia sebenarnya memiliki modal yang cukup meyakinkan, yakni inflasi 2,8 persen pada tahun 2009. Tekanan inflasi yang relatif rendah ini sempat membuat semua pihak optimis. "Namun tekanan harga pangan membuat inflasi 2010 berada di atas target pemerintah maupun Bank Indonesia," tulis KEN.

Selain itu, pertumbuhan kredit yang mulai meningkat dan kenaikan tarif listrik di pertengahan tahun 2010 turut memberikan tekanan inflasi tambahan. Akibatnya, inflasi 2010 diperkirakan berada pada kisaran 6-6,5 persen.

Sepanjang 2010, Bank Indonesia tetap mempertahankan BI Rate pada 6,5 persen karena tekanan inflasi masih relatif terkendali. Suku bunga dunia masih berada pada level yang rendah sehingga mengurangi tekanan terhadap Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga. Menaikkan suku bunga tidak menjadi pilihan BI karena dikhawatirkan justru akan mendorong arus modal masuk lebih deras. Artinya, BI rate akan bertahan pada 6,5 persen sampai dengan akhir tahun 2010.

Untuk rupiah, memasuki 2010, melanjutkan tren penguatan yang terjadi sejak 2009. Optimisme terhadap perekonomian Indonesia yang berhasil mengatasi tekanan krisis perekonomian global telah memicu aliran modal ke Indonesia. Ini sekaligus memberikan sentiment positif terhadap rupiah. Selain itu, pelemahan dolar terhadap hampir seluruh mata uang dunia juga memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap rupiah.

Pada Agustus rupiah menguat ke level Rp9000 per dolar. Pada akhir tahun 2010 nilai tukar diperkirakan masih akan ada di kisaran Rp9000 per dolar